Kamis, 18 Juni 2009

yang ada dan yang mungkin ada dalam pendidikan matematika

wah...
sedikit capek, lelah
sedikit tak tau aturan, semuanya seenaknya aja,
hidup-hidup gue, semau gue, gue yang njalanin, gak usah ikut-ikutan ngurusin.

yah,
aturan.
yang ada di dunia pendidikan adalah aturan yang kadang membuat semuanya bosan,
semua jadi menjemukan, semua berjalan seperti hari-hari sebelumnya, semua sama,
gak ada perubahan, seperti mesin saja

semuanya sama setiap harinya,


hufh, tetapi !!!
tanpa aturan, manusia mau jadi apa???

mau perang tiap hari?
semua nurut kemauan diri pribadi?
mau kembali ke jaman perang?
yang menang yang berkuasa?



aduh...aduh.
jaman masih modern, kenapa gak nyari solusi sih ya?
pura-pura gak tau biar dapat perhatian?



Woy..
apa solusinya?

solusinya adalah releaks sesaat, menjalani dengan hati yang tulus.

mungkin sedikit main-main teknologi biar semua aturan terasa mudah dilakuin.
biar tugas jadi enteng.

manfaatin teknologi.
apa gunanya komputer kalau cuma untuk ngegame?
apa guna kulkas kalau hanya untuk dipajang?
apa guna TV kalau cuma bikin Nggosip?

seperti membuat bom atom dalam diri sendiri.



yachhhh.
seharusnya teknologi itu digunakan sebagaimana mestinya,
aturan ada bukan untuk di langgar.
aturan ada untuk menata.
tekhnologi bukan pelarian

tekhnologi untuk meningkatkan apa yang telah mengalami kemunduran.

Matematika. harus ada aturannya, dan yang mungkin ada adalah tekhnologi yang tepat guna tepat sasaran dan tepat digunakan.

#1 Numero Uno

Numero Uno...

yang pertama, yang nomor satu, yang paling hebat, paling bagus?
Kenapa harus Numero Uno? kenapa tidak Numero 10000000001.....

Emang ada yang istimewa dari dirimu ya?

lihat saja,
beberapa pertandingan olah raga selalu memperebutkan juara pertama.
selalu yang pertama dan yang paling utama..

ahaaaa..
yang pertama, dan paling utama.
apa keutamaan"mu" sehingga menjadi yang mendahului yang lainnya?

mungkin bentukmu yang nomor satu itu.
1

filosofimu saja sudah sangat berat.
bilangan 1,
bentuknya lurus keatas, seolah tidak ada yang menghalanginya untuk selalu tumbuh keatas
untuk selalu meraih binrtang dilangit yang luas.
tidak merasa pegal,
tidak pernah perlu ke tukang pijat untuk meluruskan postur tubuh

sudah kodrat.

apalagi saat sudah sampai diatas kamu sedikit turun ke bawah, menandakan bahwa kamu
tidak lupa dengan yang di bawahmu, sedikit menoleh tapi sangat lama.
sperti figur pemimpin yang diperlukan saat ini.

Saat sampai di atas harusnya berhenti, lalu turun sedikit dan tetap begitu untuk memperhatikan dan memperdulikan yang dibawahmu.
seperti halnya "Numero Uno"
menoleh ke bawah lalu menunggu nomor dua dan tiga naik podium lalu bersama-sama menikmati susasana gambira bersama Tim dan Juara lain bahkan bersama penonton juga. sedikit berbagi "air" dan beberapa souvenir seperti topi atau ayng laun.

malah bicara soal juara.
kembali ke filosofi Numero Uno.

Jika dilihat-lihat dan diperhatikan. bentuknya bila disamakan dengan manusia akan mirip
sekali dengan seseorang berdiri tegap dan menoleh kesebelah kanan.
ya...menoleh ke kanan berarti menoleh ke arah kebaikan, begitu kata orang-orang jawa jaman dahulu.

jadi akan selalu diridhloi Yang Kuasa..




saat dunia hancur, lalu tercipta lagi. apakah masih akan ada sebutan Numero Uno lagi ?
kira-kira siapa yang jadi yang pertama ?
Hanya Tuhan yang mengetahui rencana tentang dunia dan isinya serta penghiasnya kelak dimasa yang akan datang. , Numero Uno.
#1 RAHASIA ABADI #1

Sabtu, 04 April 2009

Refleksi kUliah

Kuliah Filsafat,

Kuliah 1 jam 40 menit bersama pak Marsigit,

sangat banyak hal yang menarik, pembahasan lebih dalam tentang filsafat.
dimensi kehidupan yang berbeda2,
Perlakuan manusia terhasadap manusia lain harus sesuai dengan dimensi ruang dan waktu sedang berlangsung.

Tidak bisa di pungkiri bahwa pernah ada seorang bapak yang meminta kepada anaknya agar bisa membedakan perlakuan antara mereka saat ada di dalam rumah dan di luar rumah. Saat di dalam rumah bapak itu meminta agar dia diperlakukan selayaknya seorang bapak, namun saat sudah keluar rumah dia meminta anaknya memperlakukannya selayak teman.


yah, dunia memang aneh kan?

Padahal perlakuan terhadap sesuatu berdasar dimensi memang di butuhkan, seperti halnya Akar rumput yang hanya mengerti tentang menyerap air lalu dia juga hanya tau kehidupan dibawah tanah. Tak pernah dia tau Keadaan di atas tanah, karena jika sampai itu terjadi maka bisa2 rumput itu mati.

batang, daun, dan bunga juga sebaliknya, mereka tidak tau keadaan di bawah tanah. Kalau mereka tau bisa saja mereka tidak bisa bernafas.

semoga dimensi ruang dan waktu serta perlakuan terhadap makhluk yang menjalaninya dapat dimengerti oleh semuanya...
amin

Sabtu, 14 Maret 2009

HANYA SEBUAH CERITA...

Cenayang akhir zaman

Menanti ajal sang waktu yang masih saja terus bergulir. Berputar tanpa alasan yang pasti karena hanya Tuhan yang mengetahui tentang takdir alam. Aku sebagai makhluknya hanya mampu menebak dan menjalani sesuai arahan dari alam. Tapi kenapa selalu ada hal yang tak selaras dengan perasaanku, aku harus menerima atau memberontak kepada waktu, kepada alam, kepada sang cenayang ?

Lelah aku berdiri, tanpa ada tujuan yang pasti, sebenarnya sudah ada tebakanku atas perlakuan dunia. Tapi aku hanya manusia yang kecil. Akulah semut di tangah padang pasir gelap diterpa angin malam tanpa ada penghalang.

Bagi-Nya aku tidak ada apa-apa, meskipun itu sudah jadi aturan yang harus di lakukan tapi aku juga punya keinginan. Entah ini datang darimu atau dari nafsu penggoda.

Dalam rentetetan takdirmu atas diriku, aku berharap aku bisa mampu menjaganya. Aku bisa membawanya menuju jalan yang Engkau ridhoi.

Sebenarnya apalah arti dari kehidupan selama ini? Apa yang harus dilakukan oleh manusia seperti aku? Aku hanya bisa terdiam membisu dalam tatapan kalbu yang menggelora saat aku harus terdiam bersama sang awan dan tetap berlari di antara bintang malam. Di bentangan langit luas. Dan juga bersama awan yang menghitam.

Rabu, 11 Maret 2009

refleksi perkuliahan

( 06 - maret 2009 )

filsafat...

dalam pendidikan matematika,
perlu adaanya keyakinan untuk mempelajari filsafat. karena kita adalah orang timur yang notabennya dalam hal filsafat lebih kepada religiusitas.

salah-salah persepsi tentang yang dipelajari kita malah dikira melencengkan ajaran agama.


sangat susah memang, untuk menghubungkan antara matematika dan filsafat.
karena beberapa hal didunia ini tak cukup hanya di pikirkan dengan logika saja, kadang kala menyakini dengan hati merupakan segalanya. Anugrah, rizki, kesempatan dan yang paling aneh sekalipun berbentuk keberuntungan yang dalam bahasa paranormal dikatakan sebagai "keajaiban", merupakan hal-hal yang sangat abstrak yang coba kita uraikan dalam bentuk persamaan-persamaan matematika. Bagaimana menghitung segala sesuatu di dunia ini, mulai dari peta kekuasaan, cara pergi ke bulan, sampai energi yng dibutuhkan untuk memberikan suatu reaksi atas aksi-aksi yang terjadi di sekeliling kita.


bahkan untuk meyakini bahwa bumi itu bulat dn berotasi serta berevolusi, membutuhkan waktu yang lama agar bisa diterima akal sehat manusia. walaupun semuanya itu ada dalam batas ruang dan waktu.

berbicara soal waktu tak bisa kita lepaskan dari kesempatan kita untuk melewati waktu tersebut. Kesempatan yang langka untuk menghadapi kejadian langka juga. kesempatan yang hanya muncul 1 kali dlam 1 waktu.

tidak seperti khayalan para komikus aataupun cuma pelamun yang akan bisa membuat mesin waktu. sehingga bisa mengulang kejadian penting selama berkali-kali.

peluang kita unyuk ada dalam ruang dan waktu yang sangat berharga dan moment-moment penting hanya ada 1 x dalam dalam 1 waktu. mungkin jika memang ada mesin waktu kita bisa mengulangnya. namun jika tidak ada ???

semuanya hanya akan menjadi mimpi yang tak akan pernah terbeli,
seperti membuang air di gurun pasir padahal oase masih sejauh 2000Km..

jangan bunuh diri.
terima kasih sukra yang telah mengingatkanku untuk tidak "bunuh diri"